Senin, 04 April 2011

Menantang Limiting Beliefs (Erni Julia Kok dari buku Mental Pemenang Mental Pencundang)

Menaklukkan Limiting Beliefs
Kata-kata yang kita ucapkan merupakan refleksi dari sturktur pikiran yang dalam (deep structure), sedang deep structure itu sendiri merupakan gudang pengalaman. Hubungan timbal balik ini memungkinkan kita mengubah pengalaman buruk yang tersimpan dalam deep structure dengan menggunakan kata-kata tantangan dan counter example yang tepat. Bila Anda mendengar orang lain dan terutama diri sendiri mengucapkan kalimat-kalimat yang mencerminkan keyakinan melemahkan, Anda dapat menantang orang yang mengucapkannya –terutama diri sendiri- agar mengeksplorasi lebih intersif pengalaman buruk yang terbenam dalam deep structure tersebut. Dengan menggunakan contoh-contoh pernyataan yang telah kita singgung pada bagian sebelumnya, tantangan dan conter example yang dapat diberikan tersaji seperti berikut ini:
Pernyatan: “kehidupan ini penuh rintangan”
Tantangan: “Sebab itu menarik untuk dijalani bukan? Pasti sangat membosankan hidup tanpa rintangan..!”
Pernyataan: “Pengalamanku buruk semua, barangkali aku memang dilahirkan untuk hidup menderita seperti halnya nenek moyangku”
Tantangan: “Semua? Semuanya buruk? Tidak ada satupun yang menyenangkan?”
Counter example: “Nenek moyang si Polan bernasib buruk, tapi si Pola sukses dan bahagian..”
Pernyataan: “Aku tak mungkin melakukan hal ini, terlalu sulit!”
Tantangan: “Sudah pernah kau coba? Berapa kali kau mencobanya? Sudahkah kau baca buku petunjuk melakukannya? Sudahkah engkau bertanya atau konsultasi dengan orang yang tahu caranya?”
Counter example: “Si Nani bisa melakukannya, tuh.”
Pernyataan: “Aku sudah terlalu tua.”
Counter example: “Pak Tjiputra lebih tua daripada kamu.”
Pernyataan: “Buat apa berharap yang muluk-muluk? Kalau tidak tercapai kan kecewa?!”
Tantangan: “Berapa kali kau berharap? Berapa kali kau menderita kekecewaan?
Pernyataan: “Semakin tinggi naiknya, semakin parah jatuhnya.”
Tantangan: “Apakah kau pernah jatuh? Di mana? Kapan? Bagaimana persisnya kau jatuh?”
Pernyataan: “Sudah terlambat.”
Tantangan: “Lebih baik terlambat daripada tidak pernah melakukannya sama sekali.”
Pernyataan: “Terlalu awal.”
Tantangan: “Bagus! Tersedia banyak waktu untuk melakukan persiapan sebaik-baiknya.”

1 komentar:

  1. Mudah-mudahan apa yang Anda lakukan bermanfaat bagi banyak orang. Salam berdaya.

    BalasHapus