Jumat, 25 Maret 2011

Usaha mengenal citra diri (bag 1)


Pernahkan Anda mengalami kejadian dimana -di kelompok manapun Anda berada- Anda tidak pernah menjadi ketuanya? Padahal dalam hati, Anda sangat ingin menjadi ketua, namun anggota kelompok yang lain tidak menunjuk Anda. Bahkan setelah Anda perhatikan, mereka yang menjadi calon ketua orangnya itu-itu saja (hanya si Fulan, Dulan dan Badrun). Kemudian, setelah salah satu diantara mereka menjadi pemimpin atau ketua, keadaan juga tidak jauh lebih baik. Dalam hati, Anda mulai berpikir, bahwa Anda mampu memimpin lebih baik dari mereka. Namun, pertanyaan yang belum terjawab adalah mengapa anggota kelompok selalu memilih mereka? Padahal jika ingin objektif, tidak ada yang terlalu istimewa dari kecerdasan otak mereka, cara berpikir, maupun strategi pemecahan masalah yang mereka tampilkan.
Namun, setelah diteliti lebih lanjut, apa yang tampak dari mereka adalah, mereka selalu menampilkan diri mereka seolah-olah mereka adalah orang-orang yang paling cocok memimpin kelompok. Tidak ada indikator yang sangat jelas memang, tapi gaya bicara, cara berjalan, cara menempatkan diri mereka, bahkan cara berpakaian, menunjukkan bahwa (seolah-olah) mereka adalah pemimpin kelompok. Ya, mereka membuat diri mereka seperti itu, seperti pemimpin kelompok. Satu hal yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menampilkan diri mereka seperti layaknya seorang pemimpin kelompok. Anda sebut apakah kemampuan/keterampilan tersebut?

Pada suatu hari disebuah ruangan kantor, tampak puluhan gadis muda berpakaian office look. Mereka berdiri berjejer kearah satu pintu ruangan yang tertutup. Pada bagian belakang barisan, beberapa gadis terlihat duduk di bangku tunggu yang tersedia. Sebagian besar dari mereka sibuk melihat kaca dan merapihkan riasan muka atau menyisir rambut. Banyak diantara mereka yang masih menambah bedak di wajah mereka walaupun bedak yang ada masih terlihat tebal, dan tidak sedikit juga yang terus menyisir rambut, walaupun rambutnya sudah sangat rapih. Tiga jam kemudian, dibacakan pengumuman bahwa beberapa terdapat tiga orang diantara puluhan gadis tersebut yang terpilih menjadi sales promotion girl untuk pameran produk tertentu. Merurut Anda, gadis-gadis yang terpilih memiliki kemampuan atau keterampilan apa? Padahal jika dilihat dari sisi kecantikan fisik, saingan mereka tidak dapat dikatakan ringan. Anda sebut apakah kemampuan/keterampilan tersebut?

Jika Anda sering menyaksikan kuis Who want to be miliuner, antara yang dibawakan oleh Tantowi Yahya maupun Dian Sastrowardoyo, apa pendapat Anda? Manakah pembawa acara yang lebih meyakinkan? Anda sebut apa kemampuan/keterampilan orang yang tampil lebih meyakinkan tersebut?

Jika ada dua orang sedang berjalan bersama, cobalah amati
*      Apakah tingkat percaya diri yang dimiliki oleh kedua orang tersebut sama?
*      Apakah orang yang satu terlihat lebih berwibawa dari yang lain?
*      Apakah orang yang satu terlihat lebih dapat dipercaya dari yang lain?
*      Apakah jiwa kepemimpinan yang mereka miliki sama?

Ada banyak hal yang dapat Anda tanyakan dalam hati. Namun, selain pertanyaan, Anda juga sekaligus memiliki jawabannya. Pada pertanyaan diatas misalnya,
*      Apakah tingkat percaya diri yang dimiliki oleh kedua orang tersebut sama?
Biasanya orang dapat langsung mengatakan bahwa tingkat percaya diri seseorang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lainnya.
*      Apakah orang yang satu terlihat lebih berwibawa dari yang lain?
Begitu juga dengan pertanyaan ini, tanpa harus bekernalan lebih dahulu dengan orang tersebut, orang biasanya dapat langsung memberikan penilaian.
*      Apakah orang yang satu terlihat lebih dapat dipercaya dari yang lain?
Bahkan untuk pertanyaan yang lebih sulit seperti ini, orang dapat langsung memberikan peniliaian, seperti misalnya “Ah saya yakin si A lebih dapat dipercaya daripada si B.
*      Apakah jiwa kepemimpinan yang mereka miliki sama?
Ini adalah pertanyaan yang cenderung abstrak, yaitu tentang jiwa kepemimpinan, atau kemampuan memimpin, melakukan koordinasi, memberikan instruksi, mengumpulkan berbagai pendapat dan lain-lain. Namun lagi-lagi, pada sekian detik pertama seseorang sudah dapat membuat penilain mengenai pertanyaan ini.


Jadi, apakah yang orang lain lihat pada diri kita?
Beberapa orang menyebut hal ini sebagai kesan pertama. Atau kesan/impresi yang pertama kali muncul ketika melihat orang lain. beberapa penelitian yang cukup relevan dengan hal ini pernah dilakukan oleh beberapa ahli;

Model Komunikasi Mehrabian
Menurut Profesor Albert Mehrabian dari UCLA, bahasa tubuh menyatakan 55% dari apa yang ditampilkan oleh seseorang, 38% sifat nada, dan 7% dari kata-kata. (Using Psychological techniques in Selling, Dr Billy Lueek, Elex Media Computindo, 2002). Artinya, tanpa berkata-katapun, orang lain sudah dapat menangkap 55% dari apa yang ingin disampaikan oleh seseorang. Penelitian lain yang serupa, juga dapat dilihat dari buku Robert T Kiyosaki yang berjudul Bussines School, sebagai berikut; komunikasi antar manusia sebenarnya kurang lebih terdiri dari 10% kata-kata, 35% emosi, 50% visual atau fisik dan 5% variabel lain. Jelas bahwa hasil penelitian ini pun menguatkan bahwa, kesan terkuat yang ditampilkan oleh seseorang pertama kali berasal dari visual atau fisik. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar